SEMARANG- Kapolda Jateng menerima Audiensi Pimpinan Serikat Pekerja diwakili Nanang terkait rencana kegiatan peringatan May Day 2021 di Jateng yang bertempat di ruang Kapolda Jateng Jl. Pahlawan No.1 Semarang Jateng, pada Kamis lalu, 29 April 2021.
Dalam kesempatan tersebut Nanang menyampaikan beberapa rencana yang akan dilakukan di kegiatan peringatan May Day, (30/4).
”Ada 10 Federasi Serikat Pekerja akan merayakan kegiatan May Day 2021 di depan Kantor Balaikota Semarang mengingat situasi Pandemi Covid 19 maka akan dilaksanakan kegiatan dialog / nongkrong bareng bersama Forkopimda Jateng, ” ungkapnya.
Ia menambahkan pada momentum Hari Buruh nanti Serikat pekerja di Jawa Tengah meminta kado dr Polda Jateng untuk segera dibentuk DESK KETENAGAKERJAAN untuk menyelesaikan permasalahan pidana ketenagakerjaan yang terjadi di Jateng selama ini.
“Kami pastinya mendukung penuh Kapolda Jawa Tengah untuk segera membentuk Desk Ketenagakerjaan, sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo pada saaat setelah melakukan pertemuan dengan pimpinan buruh di Istana kepresidenen, Bogor, Jawa Barat pada 26 April 2029 lalu, ” tambahnya.
“Kami berharap dengan pembentukan Desk Ketenagakerjaan ini bisa menyelesaikan persoalan-persoalan pidana ketenagakerjaan yang selama ini berhenti di Satuan Pengawas Ketenagakerjaan (SATWASKER) dibawah naungan Dinas Ketenagakerjaan Provinsi, ” katanya.
“Mudah-mudahan dengan adanya Desk Ketenagakerjaan ini semua akan berpikir dua kali untuk melakukan pelanggaran UU Ketenagakerjaan, ” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut Kapolda Jateng mengapresiasi rencana kegiatan serikat pekerja dalam merayakan May Day 2021 dengan Kegiatan nongkrong bareng di depan Kantor Balaikota Semarang bersama Forkopimda Jateng.
Dan akan menindaklanjuti usulan dari serikat pekerja agar di Jawa Tengah segera dibentuk, Desk Ketenagakerjaan yang di dalamnya berisi konseling, edukasi, pelatihan dan jika ada tindak pidana dapat bekerjasama dengan instansi terkait.
Pada kesempatan tersebut Polda Jateng akan memberikan 1.000 paket sembako kepada para buruh / pekerja yg mengalami dampak dr Pandemi Covid 19 saat acara dialog. (Sugiyanto/RP)