PURBALINGGA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga, berikan penyuluhan kepada masyarakat Desa Pasunggingan, tentang penanggulangan dan kesiapsiagaan bencana alam dalam kegiatan non fisik TMMD Reguler ke-110 Kodim 0702/Purbalingga, bertempat di Aula Balai Desa Pasunggingan, Kecamatan Pengadegan, Kabupaten Purbalingga.
Dijelaskan Kuwat Waluyo Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Purbalingga selaku pemateri, tujuan pelaksanaan edukasi agar masyarakat setempat khususnya, memiliki kesiapan saat menghadapi bencana yang sewaktu-waktu datang tanpa diduga, (15/3/2021).
“Selain agar masyarakat lebih siap, masyarakat juga diharapkan memiliki keterampilan dalam membantu penanganan bencana, ” tegasnya.
Selanjutnya materi lebih dalam diberikan Juki Staf BPBD, yang diawali dengan manajemen kebencanaan yang dimulai dari tahap pra bencana, tanggap darurat, dan pasca bencana, termasuk isi dari tas siaga bencana.
Dirinya juga mendorong pihak desa setempat untuk membentuk relawan-relawan siap siaga bencana. Pasalnya, dengan manajemen yang baik maka jika terjadi bencana maka dapat meminimalisir korban dan semua bisa ditangani dengan baik.
Dengan pembentukan organisasi tanggap bencana di desa-desa terutama yang mengalami bencana alam, diharapkan saat terjadi bencana alam maka masyarakat yang menjadi relawan sudah mengetahui tugasnya masing-masing. Salah satu contoh adalah relawan yang ditugaskan di bagian dapur umum, evakuasi, pendirian tenda, pengamanan desa dan jalur evakuasi.
“Dengan manajemen yang baik pula maka penanganan bencana dapat cepat, tepat, dan ringan, karena para relawan paham masing-masing tugasnya, ” tegasnya.
Disampaikannya lanjut, bencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, namun juga tanggung jawab semua pihak termasuk masyarakat. Oleh karena itu, kesiapsiagaan akan berjalan lancar jika pelatihan penanggulangan bencana secara periodik dilakukan.
Menanggapi hal tersebut Satgas TMMD, Serda Anton Babinsa yang mendampingi kegiatan ini berharap, melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaannya akan bencana yang dimungkinkan dapat terjadi kapan saja dan mendorong kesadaran masyarakat untuk siaga menjadi relawan bencana, sehingga dapat mengurangi jumlah kerugian baik material maupun jiwa akibat bencana.
"Melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaannya akan bencana yang dimungkinkan dapat terjadi kapan saja, sehingga dapat mengurangi jumlah kerugian baik material maupun jiwa, " terangnya.
(Ratna Palupi)