Pimpin Apel Pagi, Inilah Penekanan Kepala Sekolah

    Pimpin Apel Pagi, Inilah Penekanan Kepala Sekolah
    Maryono, S.Pd., M.Si Kepala SMK Negeri 1 Kaligondang memberikan penekanan saat apel pagi di halaman sekolah

    PURBALINGGA - Sebelum mengawali aktivitas bekerja, guru di SMK Negeri 1 Kaligondang melaksanakan apel pagi yang sudah menjadi rutinitas. Bertempat di halaman sekolah, pelaksanaan apel pagi digelar dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, mulai dari awal memasuki halaman sekolah dicek suhu tubuhnya menggunakan thermo gun oleh petugas, mencuci tangan menggunakan sabun, menggunakan masker, dan menjaga jarak aman, (27/1).

    Gelaran apel dipimpin langsung oleh Kepala SMK Negeri 1 Kaligondang Maryono, S.Pd., M.Si dengan didampingi Waka Akademik dan Tendik yang diikuti oleh guru karyawan SMK Negeri 1 Kaligondang. 

    Dalam amanatnya, Kepala SMK Negeri 1 Kaligondang, Maryono menyampaikan prinsip-prinsip utama dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ) pada masa pandemi Covid-19. Hal itu menjadi penekanan pada apel pagi kali ini.

    "Berikut 7 prinsip utama dalam pembelajaran pada masa pandemi Covid-19:
    1. Kesehatan dan keselamatan adalah hal yang terpenting. Protokol kesehatan harus dipatuhi.
    2. Sebelum memulai pelajaran ditahun ajaran baru, lakukan asesmen diagnostik untuk mengetahui tahap perkembangan murid.
    3. Susun kegiatan pembelajaran sesuai asesmen diagnostik tersebut. Kurikulum harus disesuaikan. Lakukan diferensiasi. Remedial teaching. Perhatian lebih kepada murid-murid yang paling tertinggal. Perhatikan aspek kognitif dan non-kognitif. Guru-guru dapat berkolaborasi.
    4. Laksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan konteks daerah, sekolah, dan murid. Lakukan dialog dengan kepala sekolah, orang tua, dan pemangku kepentingan yang terkait.
    5. Lakukan refleksi secara berkala.
    6. Strukturkan waktu belajar. Bergabung dengan komunitas belajar di sekolah atau komunitas untuk berbagi ide dan materi.
    7. Bentuk komunitas untuk dukungan psikososial bagi guru dan kepala sekolah, " ungkapnya. 

    Maryono pun menjelaskan bagaimana prinsip tersebut dilaksanakan, baik oleh kepala sekolah, guru, maupun tenaga pendidik.

    Prinsip utama, kata dia, kesehatan dan keselamatan itu harus benar-benar dijaga.

    “Prinsip utama, pertama, kesehatan dan keselamatan itu dijaga. Itu hal terpenting. Protokol kesehatan harus dipatuhi, ” kata Maryono seperti dirangkum dari laman Kemendikbud.

    Setelah itu, Maryono menjelaskan guru perlu melakukan asesmen diagnostik, yakni asesmen awal untuk melihat bagaimana perkembangan siswa. Lalu, lanjut dia, barulah guru menyusun pembelajaran berdasarkan asesmen itu.

    "Jadi, tidak langsung kurikulumnya, dimulai dari hasil asesmen itu, mungkin juga berbeda-beda setiap siswa, maka dilakukan diferensiasi, ” urai Maryono. 

    Maryono juga mengingatkan guru untuk memperbaiki PJJ yang lebih bisa difahami siswa dan memperhatikan anak-anak yang paling tertinggal, yang paling rentan.

    "Mohon guru memperbaiki PJJ yang lebih bisa difahami siswa dan perhatikan siswa yang paling tertinggal yang belum tuntas jangan diabaikan, jangan ditinggalkan mereka, itu yang paling penting. Mungkin perhatian lebih fokus kepada anak-anak yang tertinggal ini. Mungkin bisa remidial, dimotivasi dan diingatkan terus. Perhatikan aspek bukan hanya kognitif, tapi juga non-kognitif. Sosial emosional anak seperti apa itu penting dan guru-guru berkolaborasi, ” sambungnya.

    Di tempat yang sama Waka Akademik dan Tendik Yudhi Fiansyah, S.Kom menyampaikan hasil koordinasi pengawas SMK, Waka Akademik dan Tendik dengan SMK binaan di Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IX Jawa Tengah. 

    "Dimohonkan guru untuk membuat materi sendiri yang lebih bisa difahami siswa, pembelajaran bisa dilaksanakan secara langsung tatap muka melalui vicon jadi siswa tidak bosen apalagi kalau hanya materi pdf, pengawas ikuti pembelajaran utamanya di Mapel produktif, guru bisa memanfaatkan hasil PIKI (Publikasi Ilmiah dan Karya Inovatif) pada PJJ agar lebih menarik bagi siswa sebagai media mengajar, wali kelas terkait cover rapot/sampul mohon memasukkan data dengan benar disesuaikan dengan data administratif seperti ijazah, KK dan akte lahir. Jika data pada cbt belum lengkap boleh mengundang siswa untuk perwalian, yang terakhir remidial untuk ketuntasan nilai rapot mohon siswa diingatkan dan dimotivasi terus, " ungkapnya mengakhiri informasi Akademik dan Tendik.

    (Ratna Palupi)

    Ratna Palupi

    Ratna Palupi

    Artikel Sebelumnya

    Hujan Deras genangi Beberapa Rumah Warga...

    Artikel Berikutnya

    Pesan Nakes drg. Rifqi Rasidi Usai Jalani...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Indonesia Hanya Butuh Pemimpin Jujur yang Berani
    Lapas Cilacap Siap Sukseskan Pilkada 2024 Berjalan Aman dan Tertib
    Desa Tulung Klaten Gelar Upacara Penutupan Karya Bakti Mandiri Klaten Bersinar (KBMKB) Ke-XXVI
    Arahan Dari Kepala Biro BMN Pengadaan Pra Dipa, Rutan Kudus Ikuti Secara Virtual
    Rutan Kudus Ikuti Arahan Kepala Biro BMN Dalam Pengadaan Pra DIPA Anggaran 2025 Secara Virtual

    Ikuti Kami