JATENG- RM Abdullah, SE., SH tokoh masyarakat Kecamatan Bener buka suara soal aksi demo yang berunjung ricuh di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo Jumat (23/4/2021) lalu. Ia berpendapat, demo anarkis tersebut bukanlah watak asli warga di Kecamatan Bener.
Hal itu diungkapkan Abdullah saat berbincang dengan awak media, Minggu (25/4/2021). Anggota DPRD Dapil VI Purworejo ini menduga ada pihak dari luar yang memiliki misi dan kepentingan tertentu yang kemudian mempengaruhi warga Desa Wadas sehingga muncul terjadi bentrokan.
“Saya faham betul bahwa masyarakat di Kecamatan Bener yang cinta damai dan mau berembug bermusyawarah dalam menyelesaikan persoalan. Maka peristiwa Jumat kelabu tersebut sama sekali tidak mencerminkan watak orang Bener. Dugaan saya ada campur tangan dan profokasi pihak-pihak luar yang ingin merusak kedamaian dan ketentraman warga Purworejo pada umumnya dan Bener khususnya, ” kata Abdullah.
Oleh karena itu, Abdullah meminta kepada Kepolisian Polres Purworejo untuk serius mencari dan menggali siapa aktor dibalik layar kerusuhan tersebut. “Tindakan penertiban yang dilakukan saat peristiwa terjadi saya pikir sudah tepat dan terukur karena tanpa tindakan tersebut tidak akan ketahuan siapa oknum-oknum yang jadi perusuh dan penggangu masyarakat, ” ujarnya.
“Sikap warga yang pro maupun kontra pengambilan quary untuk Bendung Bener bagi saya hal biasa dan wajar, tapi mesti disalurkan melalui lembaga yang tersedia dan dengan prosedur yang ada sebagaimana dilakukan warga Guntur dan sekitarnya, ” jelas Abdullah.
Lebih lanjut dikatakan Abdullah, di Bulan Ramadhan yang suci ini mestinya tidak dikotori dengan perbuatan yang mendatangkan maksiat. “Saya mohon, orang-orang yang berniat jahat untuk mengadu domba warga dan merusak kedamaian segera untuk insyaf diri, ” pintanya.
Khusus kepada warga Wadas baik yang pro maupun kontra, kata Abdullah, segeralah saling komunikasi dan silaturahmi dan yakinlah semua masalah ada jalan keluarnya sepanjang mau dialog dengan kejernihan hati. (Sugiyanto/dnl/**)