Tegal - Dipasangnya Bollard Street disepanjang trotoar jalan Pancasila tentu dimaksudkan untuk difungsikan sebagai salah satu model pengamanan area trotoar dari pihak yang tidak memiliki hak menggunakan trotoar seperti para pengendara sepeda motor, pesepeda, becak, gerobak PKL. Sehingga trotoar betul-betul berfungsi sebagamana mestinya hanya untuk pedestrian atau pejalan kaki.
Trotoar yang sudah terpasangi bollard disepanjang jalan Pancasila dari mulai depan gedung eks kantor pusat Semarang - Cheribon Stoomtram Maatschapij (SCS) Tegal atau yang biasa dikenal masyarakat Kota Tegal Gedung Birao, hingga ke Jembatan jalan Pancasila posisinya harus lebih dikuatkan. Karena intensitas lalu lalang pejalan kaki bakal tinggi seiring selesainya paket-paket pekerjaan pemerintah diwilayah tersebut.
Hal itu disampaikan Setia Budi sebagai PPK paket pekerjaan Penataan Jalan Pancasila, ketika ditanya soal banyaknya bollard yang terpasang tidak kokoh dan mudah goyah.
" Iya kemarin saya pegang juga begitu, karena ada yang belum kuat dan saya sudah perintahkan untuk diperbaiki, " Ungkap Setia Budi saat dikonfirmasi jateng.indonesiasatu.co.id, Minggu (6/12).
Menurutnya, berdasarkan gambar sebetulnya sudah cukup jelas apa yang harus dikerjakan oleh rekanan agar tiang-tiang bollard tersebut dapat berdiri kokoh. Bahkan Setia Budi mengurai komposisi tiang bollard berdasarkan gambar.
" Kalau dari gambar, bagian dalam bolard dengan pipa diameter 10 cm, tertanam 20 cm dilengkapi dengan angkur. Pipa tersebut terbungkus dengan besi lagi yang terikat dengan baut agar kuat. Tinggi bolard sekitar 90 cm dari lantai, " Jelas Setia Budi.
" Antar bolard akan dihubungkan dengan rantai, " Tambahnya.
Sebelumnya banyak yang menduga tiang itu hanya ditancapkan tanpa kekuatan yang berarti seperti semisal dikuatkan dengan mur dan baut atau minimal ditanam agak dalam dan di cor. Maka banyak yang beranggapan goyahnya Bollard street karena tidak memenuhi standar atau spec.
" Coba lihat mas, hampir semua tiang ini mudah goyah karena tidak ada kekuatannya. Minimal dicor yang dalam. Atau dibawahnya menggunakan mur baut agar lebih kokoh. Saya yakin pemasangan ini tidak memenuhi spec, " Ujar seorang Pedestrian saat bersantai didepan gedung Birao yang ternyata seorang Konsultan perencana asal Bandung menuturkan pada jateng.indonesiasatu.co.id, Minggu (6/12).
Namun hal itu sudah disampaikan Setia Budi yang memerintahkan pada rekanan untuk memperbaiki tiang-tiang bollard yang posisinya banyak yang goyah atau dalam bahasa kelokalan dengan istilah oglek.
Sebagaimana diketahui, pemasangan Bollard street ini merupakan bagian dari paket pekerjaan kegiatan pemerintah Kota Tegal yang satuan kerjanya dari Dinas PUPR dengan nama kegiatan Penataan Jalan Pancasila yang nilai pagunya Rp 8.250.945.000, - (delapan miliar dua ratus juta sembilan ratus empat puluh lima ribu rupiah) dan dikerjakan oleh PT. Fanidita Sarana asal Semarang.
Perusahaan yang beralamatkan dijalan Sapta Prasetya Utara, Semarang tersebut memenangkan lelang pekerjaan berkategori pekerjaan konstruksi dengan harga penawaran senilai Rp 7.756.189.113, 16, - (Anis Yahya)