TEGAL - Tangan Tuhan nampaknya tanpa diduga akan selalu hadir mendampingi orang-orang ikhlas yang dengan penuh kesabaran menghadapi cobaan hidup.
Peristiwa mengharukan itu terjadi pada hari Minggu, 28 Februari 2021 lalu dan menjadi momentum penting serta banyak terekam pihak-pihak yang peduli terhadap nasib penghuni Rusunawa yang mendapat perlakuan tidak manusiawi lantaran dinyatakan tidak bisa memenuhi kewajiban membayar sewanya oleh Pengelola Rusunawa yang merupakan kepanjangan tangan Pemkot Tegal melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Tegal.
Saat itu datang sepasukan utusan Pemkot Tegal (Diskimtaru) di siang hari bolong datang berteriak, menggedor bahkan mencopot pintu-pintu kamar para penghuni Rusunawa.
Satu diantara penghuni yang terusir itu adalah Ust. Domiri. Kisah mengharukan lelaki dengan 2 anak putrinya serta Istrinya yang sempat alami stress berat dan mengalami ODGJ itu akhirnya mendapatkan satu buah unit rumah yang diinisiasi Team Volunteer Rumah Yatim, Lembaga Amil Zakat Nasional Cabang Tegal melalui Program Bantuan Rumah Harapan yang diserah terimakan di rumah tersebut Jl. Arjuna Gg. 14, Kelurahan Slerok, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal, Jumat (28/5/2021).
Kunci rumah diserah terimakan oleh istri Lurah Slerok, Dwi Puspa Sari kepada istri Ust. Domiri yang disaksikan ketua RW 03 Ahmad Fauzi dan Ketua RT 01 Muhammad Mudofar serta tim volunteer Pemberdayaan Rumah Yatim dengan komando, Eka Herawati.
Dwi Puspa Sari sangat mengapresiasi langkah-langkah team volunteer Rumah Yatim yang cepat tanggap dalam merespond fenomena sosial dengan melakukan penggalangan dana untuk membangunkan satu unit rumah serta membagikan 136 bingkisan sembako ke penduduk lingkungan dimana Ust. Domiri sekarang bermukim.
Baca juga:
Basyir Al-Hadad: Enak Jamanku Toh?
|
"Kami sangat mengapresiasi tim Rumah Yatim cabang Tegal atas pemberian rumah dan pembagian Sembako. Bapak Domiri warga Slerok yang karena untuk tinggal di rumah orang tuanya sudah tidak memungkinkan maka tinggal di Rusunawa. Namun karena tidak mampu membayar sewa sesuai dengan peraturan pemerintah yang ada, maka harus keluar. Saya dengar bapak Domiri sempat beberapa hari tinggal dipinggir jalan. Saya juga berharap kegiatan ini (team volunteer) bisa terus berkelanjutan, " Ujar Dwi Puspa Sari.
Sementara Ketua RW 03, Kelurahan Slerok, Kecamatan Tegal Timur, Ahmad Fauzi mengingatkan kepada Domiri untuk menjaga dan merawat rumah tersebut agar tidak sampai pindah tangan.
"Tolong rumah ini dijaga dengan baik untuk tidak dijual-belikan, " Pesan Ahmad Fauzi.
Sebagaimana laporan yang sempat dirilis Aliansi Masyarakat untuk Keadilan atau AMUK, menyebutkan bahwa Domiri adalah seorang Ayah dari 2 putri yang berusia 8 tahun dan 1, 5 tahun dimana Istrinya mengalami Stres berat (ODGJ) karena terusir dari RUSUNAWA pada tanggal 28 Februari 2021,
Kehidupan Domiri sendiri pekerjaan kesehariannya sebagai tukang terapi bekam (dengan penghasilan yang tidak menentu) dan menjadi Imam Mushola serta mengajar mengaji di Rusunawa.
Setelah peristiwa pengusiran, Domiri kemanapun pergi, anak yang kecil selalu dibawa, karena istrinya ODGJ.
"Kemiskinan menjadikan beliau hampir menjadi Tuna Wisma, selama 2 hari setelah terusir dari Rusunawa, beliau dengan 2 anaknya tidur diluar kamar yang telah dibongkar paksa oleh pengelola Rusunawa, " Sebut Komar Raenudin Ketua Aliansi Masyarakat untuk Keadilan.
"Dan masih banyak persoalan yang muncul atas tindakan BRUTAL pada tanggal 28 Februari 2021 dan 1 Maret 2021, " Tambah Udin Amuk nama sebutan Komar Raenudin. (Anis Yahya)