TEGAL - Kabupaten Tegal merupakan wilayah dengan jumlah 17 kecamatan yang masih menempati posisi peringkat kisaran 5 besar tertinggi kasus Covid-19 se Provinsi Jawa Tengah dalam fluktuasi pergerakan terjadinya kasus Covid-19. Tingginya angka kasus ditengarai efek belum membaiknya kesadaran masyarakatnya tentang pentingnya menerapkan protokol kesehatan untuk melawan Covid-19 utamanya menggunakan masker.
Untuk itu di kabupaten ini beberapa pimpinan kecamatannya mencoba mencari terobosan dalam menyadarkan masyarakatnya mematuhi protokol kesehatan. Salah satunya kecamatan Tarub selain sosialisasi juga membagikan ribuan masker kepada jemaah sholat Jumat.
Pemerintah kecamatan Tarub berinisiatif melaksanakan sebuah gerakan penyadaran masyarakat untuk memakai masker dengan nama Gerakan Tarub Bermasker. Gerakan Tarub Bermasker menurut Camat Tarub Dra. Sumiyati, MM merupakan langkah tindak lanjut dari Pencanangan Kabupaten Tegal Bangkit Melawan Covid-19.
Baca juga:
Narjo Tidak Ingin Brebes Ada Stunting Lagi
|
"Berbagai klaster setelah kita amati, ternyata kurangnya kesadaran dari masyarakat melaksanakan protokol kesehatan. Juga kurang disiplin dalam melaksanakan isolasi mandiri sehingga keluarga yang lain terpapar, " Ujar Sumiyati saat membuka acara Tarub Bermasker yang dihadiri Wakil Bupati Tegal Sabilillah Ardi dan beberapa unsur TNI-Polri, BNPD, Kasatpol PP, KNPI, unsur NU dan Muhammadiyah, di Pendopo Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal, (Jumat, 18/6/2021)
"Begitu juga ketika melaksanakan pemulasaran jenazah, pemakaman jenazah yang antigennya reaktif walaupun PCRnya berkurang lalu yang bersangkutan meninggal, keluarganya tidak mau melakukan secara protokol kesehatan. Ini membuat data kasus (Covid-19) di kecamatan Tarub semakin naik, " Ungkap Sumiyati.
Menurutnya, digelarnya Gerakan Tarub Bermasker selain tindak lanjut Pencanangan Kabupaten Tegal Bangkit Melawan Covid-19, juga untuk membangkitkan semangat, ketaatan warga kecamatan Tarub untuk menggunakan Masker.
"Karena dari 5M, menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas, tolak ukur kepatuhannya ada pada penggunaan masker, " Ujar Sumiyati pada jateng.indonesiasatu.co.id.
Langkah awal gerakan Tarub Bermasker menyasar ke jamaah sholat Jumat di 67 Masjid se kecamatan Tarub. Kegiatan sholat jumat di Masjid merupakan kegiatan dengan konsentrasi massa yang padat dan rapat. Sementara satu sama lain tidak saling mengetahui apakah pembawa virus atau tidak seperti halnya kerumunan orang di Pasar tradisional.
Dalam gerakan Tarub Bermasker, tersedia sekira 15 ribu masker yang bersumber dari Koin NU sebanyak 9600 masker. Donasi dari kalangan NU itu digalang oleh para aktifis NU seperti Fatayat, Muslimat, IPPNU, Aisyiah serta elemen-elemen NU dan Muhammadiyah lainnya. Selain kontribusi masker dari kalangan NU dan Muhammadiyah, 2000 ribu masker dari seorang Pengusaha asal Tarub, 1000 masker dari BPBD, 1000 dari Dinkes, Koramil 1000 dan Polsek 200 masker.
Gerakan Tarub Bermasker ditandai dengan Wakil Bupati dan rombongan melaksanakan kegiatan sholat Jumat di Masjid At-Taqwa, Dukuh Pesalakan, Desa Mindaka, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal.
Wakil Bupati Tegal Sabilillah Ardie menaruh hormat pada pelaksanaan sholat Jumat di Masjid At-Taqwa yang dengan ketat menerapkan protokol kesehatan tanpa pandang bulu. Bahkan dirinya saat memasuki Masjidpun oleh panitia sholat jumat diminta untuk mengikuti prosedur prokes.
"Ini luar biasa. Ini supaya menjadi contoh acuan bahwa yang kita inginkan adalah tetap menjalankan ibadah dengan contoh seperti ini. Jadi ada 67 masjid di kecamatan Tarub untuk diajak serentak seperti ini, " Ujar Sabilillah Ardie, di Pendopo Kecamatan Tarub usai pulang sholat Jumat. (Anis Yahya)