Tegal - Tak terdengar lagi cerewet celoteh ibu-ibu pedagang sayur, teriakan tukang parkir, logat khas penagih kredit 'mendreng' di Pasar Pagi Kota Tegal, Sabtu (6/2).
Semua redup ditelan himbauan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang meminta masyarakat diprovinsi tersebut untuk menghentikan aktifitasnya selama 2 (dua) hari dengan Gerakan Jateng di Rumah Saja yang berlangsung Sabtu - Minggu (6 - 7 Februari 2021). Gerakan ini dimaksudkan sebagai bagian dalam memutus mata rantai dan menekan serta memerangi penyebaran Coronavirus atau Covid-19.
Sebagaimana diketahui, bangunan Pasar Pagi merupakan bekas Benteng Kaloran yang terletak di Jl. Ahmad Yani, Kelurahan Mangkukusuman, Tegal timur, Kota Tegal. Arsitekturnya yang banyak dipengaruhi gaya Mataram karena Tegal merupakan enclave (wilayah kantong kekuasaan) Mataram. Pasar Pagi itu juga dahulunya digunakan sebagai pusat pemerintahan Bupati Tegal serta tempat bermukimnya pejabat teras.
Meskipun telah banyak perubahan dikarenakan renovasi berbagai sudut, Pasar Pagi Kota Tegal tidak menghilangkan jejak sejarahnya sebagai sebuah benteng. Hari ini, tertoreh sejarah untuk masa depan bahwa Pasar Pagi sempat dihentikan 2 (hari) dari aktifitasnya sebagai pusat perbelanjaan tradisional dalam upaya pemerintah memerangi wabah virus Corona atau Covid-19.
Kebanyakan masyarakat tidak mengetahui secara persis surat himbauan Gubernur Jateng yang dituangkan dalam sebuah Surat Edaran (SE) Nomor 443.5/0001933, namun masyarat di wilayah Kota Tegal cukup mematuhi. Terbukti hari ini pusat perbelanjaan terbesar tradisional Kota Tegal Pasar Pagi sepi tak satupun pedagang melanggar himbauan tersebut.
Suasana sunyi diiringi hujan di pagi hari itu mencerabut imajinasi bahwa masyarakat di Provinsi itu cukup setia mematuhi sebuah 'titah' pemimpinnya. Bahkan Wakil Walikota Tegal HM Jumadi saat dimintai komentarnya oleh jateng.indonesiasatu.co.id tentang kepatuhan warga Kota Tegal terhadap himbauan pemerintah dengan Gerakan Jateng di Rumah Saja, sempat mengirimkan lewat WA gambar emoji simbol tangis.
" Iya yah....Alhamdulillah (diiringi emoji simbol air mata bercucuran). Hebat masyarakat cerdas, " Komentar Jumadi, Sabtu pagi (6/2).
Langit suasana Kota Tegal mendung diliputi awan gelap dengan ornamen kota puluhan akses ruas jalan ditutup water barrier, pusat-pusat perbelanjaan tak satupun buka, malam menjelangpun penerangan jalan umum padam.
Ditengah harapan padamnya keganasan Coronavirus, pemerintah dalam keterbatasannya, dalam mensukseskan gerakan tersebut berupaya memenuhi kebutuhan dasar terutama masyarakat yang terdampak kebijakan itu dengan mengirim bantuan paket sembako seperti yang dilakukan pemkot Tegal dengan mendistribusikan 27.450 paket sembako dan diberikan kepada para pedagang yang biasa berjualan ditempat publik, tempat wisata serta warga miskin yang terdata di dinas sosial Kota Tegal. (Anis Yahya)