Bupati Tegal Ajak Jurnalis Menjadi Agen Ubahlaku Disaat Pandemi

    Bupati Tegal Ajak Jurnalis Menjadi Agen Ubahlaku Disaat Pandemi
    Bupati Tegal, Drs. Hj Umi Azizah dalam acara media gathering, di Pendopo Rumdin Kab Tegal,Jumat (20/11)

    Tegal - Ditengah situasi pandemi yang belum jelas kapan berakhir serta tingkat pemahaman masyarakat tentang bagaimana penyebaran dan sistem kerja Coronavirus, semua pihak diharapkan dapat mengedukasi masyarakat sebagai bagian pencegahan penyebaran wabah itu sendiri. Termasuk pentingnya peran Jurnalis yang secara tidak langsung dapat mendorong perubahan perilaku masyarakat menyikapi bencana non alam Covid-19 itu.

    Pesan itu disampaikan Bupati Tegal, Hj Umi Azizah dalam acara media gathering antara Bupati Tegal dengan awak media yang diselenggarakan Bagian Protokol dan Komunikaai Pimpinan Pemkab Tegal di Pendopo Rumah dinas Bupati Tegal, Jumat (20/11).

    " Untuk kesekian kalinya saya ucapkan terima kasih pada teman-teman Jurnalis yang telah bekerja pagi, siang, sore, malam meliout, mengolah, memberitakan kepada masyarakat, sehingga saya pribadi dan mungkin masyarakat kabupaten Tegal merasakan, " Kata bupati dalam awal sambutan.

    Umi Azizah juga menyampaikan atas peran media, kondisi kabupaten Tegal dapat tercipta situasi yang kondusif apalagi ditengah situasi sulit dan dihadapkan pada suasana keprihatinan.

    " Ditengah situasi sulit, upaya pencegahan Covid dengan ikhtiar mensosialisasikan betapa pentingnya menerapkan 3 M, " Ujarnya.

    Selanjutnya, Umi Azizah menyebutkan kemungkinan banyak terjadi dimasyarakat yang dikarenakan faktor baik kesengajaan atau ketidak tahuan mendapatkan berita yang tidak benar sehingga menimbulkan persepsi yang keliru disebagian masyarakat.

    " Saya sering turun ke lapangan, ada yang menanyakan langsung adanya covid ini rekayasa, katanya covid ini kepentingan segelintir orang. Saya tanya kepentingan siapa, katanya penjual obat, alat rapid test kemudian APD yang lain dan sebagainya, " Ungkapnya.

    Bahkan Umi Azizah juga menginformasikan pada awak media yang hadir saat itu bahwa dirinya juga sempat ditanya seorang tokoh di kabupaten Tegal yang menanyakan adanya orang yang meninggal disuruh tanda tangan lalu diberi imbalan uang.

    " Saya kemarin dapat berita bahwa orang yang katanya begitu meninggal disuruh tanda tangan, yang penting tanda tangan terus diberi uang. Benar apa engga ini pak (Kepala Dinas Kesehatan yang duduk disebelahnya - red). Itu juga yang menanyakan ke saya tokoh, " Katanya.

    Umi Azizah menjawab pertanyaan tersebut bahwa sejauh ini menurutnya tidak ada hal-hal yang diberitakan seperti itu.

    " Saya hanya menjawab sejauh ini tidak ada hal-hal yang diberitakan seperti itu. Ini tantangan kita semuanya. Pemahaman publik yang harus kita luruskan, " Ujar Umi Azizah yang juga berharap segera kedatangan vaksin yang dikatakannya sebagai harapan satu-satunya.

    " Mudah-mudahan vaksin yang kita tunggu segera bisa edar. Itu mungkin harapan satu-satunya, " Harap Bupati.

    Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, dr Hendardi dalam kesempatan sambutannya menjawab isu-isu yang beredar di publik cukup dengan penjelasan medis bagaimana proses penyebaran dan pola kerja coronavirus itu sendiri.

    " Virus itu sangat mudah mati oleh sabun atau sanitizer. Mudah menular lewat doplet atau cairan yang keluar dari hidung dan mulut. Penelitian terakhir, daya tularnya 10 X lipat daripada virus biasa. Jadi yang cukup berbahaya itu daya tularnya, " Kata Hendardi.

    Menurutnya, daya tahan tubuh seseorang sangat berpengaruh terhadap infeksi coronavirus. 

    " Virus itu kalau masuk ke tubuh kita maka ada 2 kemungkinan, dia (virus) kalah oleh daya tahan tubuh atau dia menang atas daya tahan tubuh, " Paparnya.

    " Kalau kalau dengan daya tahan tubuh, berarti orang itu tanpa gejala dan itu jumlahnya cukup banyak hampir-hampir sampai 80 %. Maka ini yang membuat orang tidak percaya. Karena di swab, positif karena dia daya tahan tubuhnya bagus, " Tambahnya.

    " Sedangkan dari 20 % yang bergejala, 15% harus masuk rumah sakit dan kalau sudah masuk rumah sakit hampir 5 % nya harus masuk ICU dan 3 % nya kritis sedangkan 2 % nya tidak tertolong. Itu proporsinya, " Terang dr. Hendardi.

    " Maka yang 80 % itu sebetulnya tanpa gejala ataupun gejala ringan. Ini yang membuat orang tidak percaya, " Terangnya.

    Pemaparan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal dr Hendardi itu seakan mengisyaratkan pada masyarakat tetap fokus pada penyebaran coronavirus tanpa harus berfikir yang lain mendengar kabar burung apakah itu kepentingan segelintir orang, orang meninggal disuruh tanda tangan Covid-19, tetapi yang perlu dipahamkan ke masyarakat tentang pencegahannya dengan protokol kesehatan 3 M, Mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, menjaga jarak. Sebab Hendardi juga mengingatkan tentang cara kerja coronavirus agar tidak menguasai organ didalam tubuh.

    " Nah yang kita khawatirkan adalah yang daya tahan tubuhnya terkalahkan. Sehingga si virus itu akan menguasai paru-paru yang gejalanya dapat terlihat batuk, pilek, sesak nafas. Karena dia menguasai paru-paru. Sel-sel paru itu dihancurkan oleh virus itu. Virus bisa hidup kalau masuk ke sel manusia, " Katanya lagi.

    Baik dr. Hendardi maupun Bupati Tegal berpesan agar peran media sangat diharapkan untuk mengedukasi masyarakat sebagai bagian dari upaya bersama dalam penyelamatan.

    Bahkan upaya yang sudah dilakukan pemerintah kabupaten Tegal diantaranya telah melengkapi dengan memiliki laboratorium PCR.

    " Jadi tantangan kita saat ini harus mengedukasi publik terus membantu kesadaran untuk menerapkan 3 M. Seiring dengan pelacakan cepat karena berbarengan dengan lonjakan kasus, Pemkab Tegal telah memiliki lab PCR dimana lab PCR ini tidak semua daerah memiliki, " Ujar Bupati Tegal Umi Azizah.

    " Kalau kemarin sebelum kita memiliki lab PCR harus menunggu hasilnya bahkan ada yang 15 hari karena dikirim ke Solo, dikirim ke Semarang, saat sekarang hanya 5 jam tergantung antrian. Kemarin saja sehari itu bisa 90 orang. Ini kita targetkan bisa mencapai 200 orang sedang kami persiapkan, " Pungkas Umi Azizah. (Anis Yahya)

    #humas_pemkab #tgl #satgas_covid19 #ubahlaku
    Anis Yahya

    Anis Yahya

    Artikel Sebelumnya

    Puskesmas Suradadi Lakukan Tracing di Pasar...

    Artikel Berikutnya

    Walikota Tegal Minta Kader Fatayat NU Jadi...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Dharma Wanita Persatuan Nusakambangan Cilacap Gelar Bakti Sosial
    Jalinan Kasih bersama Keluarga Purna Bakti, Dharma Wanita Persatuan Nusakambangan Cilacap Gelar Bakti Sosial
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Jalinan Kasih, Dharma Wanita Imigrasi Pemasyarakatan Baksos pada Keluarga Purnabakti
    Pedagang Pasar Muntilan Gelar Doa Bersama untuk Kemenangan Ahmad Luthfi - Taj Yasin

    Ikuti Kami