Pasar Ditutup Dua Hari, Tukang Ojeg Berharap Kompensasi

    Pasar Ditutup Dua Hari, Tukang Ojeg Berharap Kompensasi

    BREBES - Tukang ojeg yang biasa mangkal di Pasar Kalierang Bumiayu mengeluh dengan penutupan pasar selama dua hari yakni tanggal 6 dan 7 Februari 2021.

    Penutupan pasar tersebut berdasarkan surat edaran Bupati Brebes terkait Gerakan di Rumah Saja yang dicetuskan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

    Abdulah, salah seorang tukang ojeg yang biasa mangkal disekitar Pasar Kalierang mengaku sejak pagi tidak melayani penumpang satupun, hal ini karena pasar tutup.

    "Kalau pasar tutup seperti ini kapan saya dapat penumpang. Kalau tidak ada penumpang saya bisa makan dari mana, " tutur Abdulah.

    Ia mengaku pendapatan dari pekerjaanya sebagai tukang ojeg terkadang tidak mencukupi. Apalagi harus menganggu selama dua hari karena pasar tutup. 

    Abdulah setiap hari mendapat penumpang yang menggunakan jasanya dari pengunjung pasar Kalierang. Namun karena pasar tutup ia tidak mendapat penumpang sama sekali.

    Abdulah berharap pemerintah dapat memberi kompensasi kepada tukang ojeg yang biasa menopang hidupnya dari pasar.

    Pantauan media ini memperlihatkan ruas jalan protokol Bumiayu lengang. Padahal, setiap hari jalan tersebut selalu ramai, terutama saat jam sibuk. Toko-toko di sepanjang jalan itu juga tutup, hanya beberapa yang terlihat buka.

    Tiga pasar yang ada yaitu Pasar Cilik, Pasar Kalierang, dan Pasar Induk Bumiayu tutup. Tidak ada satupun aktifitas pedagang di pasar itu.

    Los pedagang buah juga terlihat tanpa aktifitas. Padahal setiap hari, buah-buahan aneka warna terlihat tersusun rapi.

    Kepala Pasar Bumiayu Heri mengatakan, pedagang di pasar Induk semuanya mematuhi himbauan gerakan Jateng di Rumah Saja.

    "Tidak ada pedagang yang menolak dengan penutupsn pasar selama dua hari, " kata Heri.

    Penutupan tersebut juga dimanfaatkan untuk menyemprot seluruh bagian pasar menggunakan cairan disinfektan yang dilakukan oleh Satgas Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Brebes dan PMI Brebes.

    Camat Bumiayu, Kapolsek Bumiayu, dan Danramil Bumiayu bersama jajaranya melakukan patroli di sepanjang jalan Pangeran Diponegoro Bumiayu.

    Selain melakukan patroli, mereka juga menggelar operasi yustisi. Sejumlah pemotor yang tidak menggunakan masker diberhentikan dan disuruh push up oleh petugas.

    "Push up yang diperintahksn kepada mereka yang tidak menggunakan masker bukan sebagai hukuman, tetapi agar mereka ingat selalu memakai masker, " kata Salah seorang anggota TNI dari Koramil Bumiayu Bambang.

    Salah seorang pemotor yang kedapatan tidak memakai masker Joni mengaku ia tidak memakai masker karena terburu-buru.

    "Tadi saya terburu-buru jadi lupa pakai masker, "ucap Joni.

    Saat ditanya apalah tahu ada gerakan Jateng di Rumah Saja tanggal 6 dan 7 Januari ia mengaku tidak tahu.

    Camat Bumiayu Eko Purwanto menuturkan, patroli yang dilakukan bersama dengan forkompincam tersebut untuk untuk mendukung Gerakan Jateng di Rumah Saja.

    "Alhamdulilah semua mendukung. Toko dan pasar tutup, jalan-jalan juga lengang, " tutur Eko.

    Dengan adanya Gerakan Jateng di Rumah Saja diharapkan penyebaran covid-19 berkurang.

    Yudhi Prasetyo

    Yudhi Prasetyo

    Artikel Sebelumnya

    Dandim Purbalingga Turut Pantau Pelaksanaan...

    Artikel Berikutnya

    Obyek Wisata, Pasar dan Pertokoan Terpantau...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Antrian Gerobak Arco Bagai Antrian Angkutan Umum Menunggu Penumpang
    Diduga Manipulasi Pengelolaan Anggaran, LIDIK KRIMSUS RI Turun Gunung Kejar DPUTARU Kabupaten Rembang 
    Antusias Warga Bantu Satgas TMMD Kodim 0706/Temanggung Urug Berem Jalan
    Antisipasi Kecelakaan, Puluhan Bus di Kabupaten Semarang Diperiksa Petugas Personel Gabungan
    Dandim 0706/Temanggung Dampingi Rombongan Bhikkhu Thudong Bertolak ke Magelang

    Ikuti Kami