Anis Yahya
Anis Yahya
  • May 30, 2021
  • 4104

Wakil Walikota Tegal Jumadi Ingatkan Warganya Belajar dari Desa Kajenengan

Wakil Walikota Tegal Jumadi Ingatkan Warganya Belajar dari Desa Kajenengan
Wakil Walikota Tegal, HM Jumadi, ST, MM

TEGAL - Wakil Walikota Tegal, HM Jumadi, ST, MM kembali mengeluarkan pernyataan kerasnya yang disampaikan melalui saluran WhatsApp kepada Jurnalis Indonesia Satu, Minggu (30/5/2021).

Menurutnya, warga kota Tegal harus gigih melakukan perlawanan demi tercapainya situasi dan kondisi masyarakat terlepas dari bahaya yang saat ini masih berlangsung mencekam.

"Kasus desa Kajenengan kecamatan Bojong, kabupaten Tegal hendaknya menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi kita masyarakat kota Tegal, " Ujar Jumadi.

Menjawab pertanyaan jateng.indonesiasatu.co.id, Jumadi kembali mengingatkan masyarakat kota Tegal untuk mematuhi himbauan maupun larangan pemerintah untuk tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat dengan kesadaran sendiri.

"Kasus penyebaran Covid-19 di desa Kajenengan, Bojong kabupaten Tegal yang dalam waktu begitu cepat terjadi lonjakan yang cukup tinggi, setidaknya sebagai peringatan keras kita untuk lebih memperketat diri didalam melakukan perlawanan menghentikan penyebaran Covid-19 hingga menuju zero Covid-19, " Urai sosok pentolan IT ini.

Kasus terkonfirmasi Covid-19 sebagaimana terpantau per hari Mingggu, 30 Mei 2021 dari laman resmi Satgas Covid-19 kota dan kabupaten Tegal melalui situs corona.tegalkota.go.id dan covid19.tegalkab.go.id terus menunjukan peningkatan pasien.

Kota Tegal sendiri kasus terkonfirmasi Covid-19 berjumlah 2.317 total positif dimana 141 orang telah meninggal dunia. Sedangkan kabupaten Tegal, sebanyak 6.806 orang kasus positif dengan kematian mencapai 293 orang.

"Jadi apapun program pemerintah dengan biaya tinggi tapi engga ditaati masyarakat, tentu hal itu akan sia-sia dan korban akan terus berjatuhan, " Tutur Wakil Walikota Tegal yang tak henti-hentinya disetiap kesempatan selalu sosialisasi protokol kesehatan.

Sebagaimana diketahui kekhawatiran pemerintah pusat terhadap kemungkinan melonjaknya kasus positif Covid-19 disaat lebaran menjadi tak terbantahkan. Hal itu terbuktikan dengan munculnya 41 orang warga desa Kajenengan, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal yang positif terinfeksi Covid-19.

Dari 41 orang tersebut, 28 diantaranya dominan berlokasi disatu RT, satu RW atau Dukuh yang satu sama lain tinggal berdekatan.

Bermula salah seorang warga desa tersebut yang karena sakit, kemudian memeriksakan diri ke sebuah klinik di kecamatan tetangga yakni kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang pada tanggal 15 Mei 2021. Setelah dilakukan test swab Antigen dan PCR, diketahui ternyata positif Covid-19.

Atas temuan tersebut, Petugas Puskesmas Danasari langsung melakukan tracing kontak erat terhadap 4 orang pada tanggal 17 Mei 2021, dimana 3 orang diantaranya Pemudik yang pulang dari Jakarta ternyata diketahui positif Covid-19. Langkah tracing kontak eratpun ditingkatkan hingga diketahui 11 orang positif. Lantas dikembangkan lebih lanjut lagi hingga mencapai angka 41 orang dinyatakan positif Covid-19.

Padahal pemerintah pusat berkali-kali memberikan himbauan dan bahkan mengeluarkan kebijakan dengan menerbitkan Surat Edaran melarang mudik lebaran yang ditindak lanjuti dengan langkah penyekatan jalur mudik dengan ketat.

Hal tersebut disampaikan Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, Ari Dwi Cahyani pada awak media beberapa waktu silam.

"Mereka diketahui positif Covid-19 saat dilakukan test swab Antigen dan PCR, " Ungkap Ari, Jumat (28/5/2021).

Disinyalir menurut Ari, cepatnya penyebaran kasus positif Covid-19 tersebut sebagai dampak tingginya interaksi masyarakat saat saling berkunjung di hari lebaran sehingga penularan virus itu berlangsung cukup cepat.

"Banyaknya interaksi dengan saling berkunjung, silaturahmi itu mungkin menjadikan penyebarannya menjadi cepat, " Katanya.

Pemerintah pusat melalui Presiden Joko Widodo bahkan menginstruksikan pengalihan sebagian anggaran dana desa menjadi jaring pengaman sosial lewat program Bantuan Dana Tunai Langsung Dana Desa atau BLT DD.

Trilyunan rupiah telah digelontorkan atau dicairkan untuk masyarakat penerima manfaat didesa. Pada bulan Januari 2021 saja, sudah tersalurkan Rp 1, 28 triliun untuk 4, 27 juta keluarga, bulan Februari Rp 850 miliar untuk 2, 8 juta keluarga, Maret Rp 507 miliar disalurkan bagi 1, 6 juta penerima manfaat.

Sedangkan dua bulan terakhir yakni bulan April 2021 sudah tersalurkan Rp 294 miliar untuk 980 ribu penerima manfaat, sedang bulan ini, Mei 2021 sudah dicairkan Rp 159 miliar kepada 531 ribu orang penerima manfaat.

Direktur Fasilitasi Pemanfaatan Dana Desa, Kementerian Desa PDTT, Drs. Lutfhy Latief, M.Si menyampaikan pesannya melalui Tim Komunikasi Publik Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019
(Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) yang dikirimkan ke email Jurnalis Indonesia Satu, menyebutkan bahwa di tahun 2021, dengan Permendesa PDTT 13/2020 realokasi anggaran Dana Desa dititik beratkan pada 3 hal.

Pertama Pemulihan ekonomi nasional sesuai kewenangan desa, kedua mendukung program prioritas nasional  sesuai kewenangan desa, serta adaptasi kebiasaan baru melalui sosialisasi pencegahan dan penanggulangan Covid-19 ditingkat desa.

"Kementerian Desa dan Pemangku kepentingan lainnya terus mengawal penyaluran BLT DD agar tersampaikan kepada mereka yang memenuhi syarat penerima bantuan tersebut, " Katanya.
(Anis Yahya)

Penulis :
Bagikan :

Berita terkait

MENU